Kebaikan Tetap Kebaikan

Malaikat diciptakan oleh Allah dengan akal namun tanpa nafsu, Binatang diciptakan oleh Allah dengan nafsu namun tanpa akal, dan Manusia diciptakan dengan keduanya.tapi terkadang manusia merasakan ketidakpuasan untuk berbuat maksiat dan sangat puas ketika beramal.Tapi mengapa Allah masih membela kita pada salah satu ayat dalam Al-Qur'an yaitu disaat Iblis mengadukan betapa buruknya perilaku manusia yang hanya melakukan kerusakan dimuka Bumi Allah hanya menjawabnya dengan kalimat "dan aku lebih tahu daripada kamu".

Adakalanya dimana manusia merasa ingin melakukan kebaikan namun hatinya merasa terpaksa dan terbebani, dan adakalanya manusia merasa bahagia ketika terlepas dari hal itu sebenarnya apa yang mereka rasakan itu adalah kelemahan iman atau merasuknya godaan syeitan dari lubuk hati yang paling dalam sebagai penulis saya pun merasakan hal itu. tapi yang terbaik dari segalanya yakni meninggalkan perasaan ragu ragu dengan melakukan kebaikan yang lain.

Banyak kebaikan didunia ini yang kelihatannya sangat mudah namun menjalankannya membutuhkan pengorbanan yang ekstra keras misalnya berusaha untuk jujur, serius, ikhlas dll. nikmat yang luar biasa  begitu terasa jika kebaikan tersebut dapat dijalankan. Semakin terasa lagi jika hal ini diamanahkan kepada orang lain dan mereka pun melakukannya.

Tapi mengapa banyak maksiat yang kelihatannya mudah dan menjalankannya pun tidak memerlukan pengorbanan seperti berbohong, menghina, memaki dll.  tapi berbeda dengan kebaikan maksiat sama sekali tidak membawakan nikmat malahan muncul perasaan was-was dan ketidak tenangan.

Ketika kita berbicara tentang ibadah pasti tidak akan ada habisnya yang jelas apa yang Allah telah perintahkan itulah yang disebut ibadah. setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh seorang muslim dan muslim lain mengikutinya maka ganjarannya akan senantiasa mengalir meskipun muslim tersebut telah meninggal dunia.selama Ruh masih ditanggung badan , selama itu pula kebaikan akan tetap bernilai ibadah.